Dari kiri: Rashif Imany, Muh. Irfan Husaeni, Ita Qonita, Yudi Hardeos dan Fattahurridlo Al Ghany [Foto : Bagus].
Pelaihari I pa-pelaihari.go.id
Suatu kebetulan bisa saja terjadi kapan dan dimanapun. Bahkan kadang bisa kita alami langsung dalam kehidupan sehari-hari. Suatu kebetulan kadang terasa menggelikan, aneh, seperti menyimpan misteri atau hanya sekedar mengundang senyum tipis dibarengi kerutan dahi. Apapun kategorinya, jenis kebetulan yang satu ini minimal bisa merilekskan pikiran di sela-sela kesibukan kerja.
Sebagaimana Pengadilan Agama lainnya, PA Pelaihari setiap musim mutasi/promosi selalu mengalami pergantian personil baik dari unsur pimpinan, hakim maupun pegawai pada umumnya. Seperti halnya komet halley yang terlihat dalam interval 76 tahun alias sangat jarang sekali, mutasi awal tahun 2016 ini ternyata juga membentuk formasi yang sangat langka terjadi di PA Pelaihari, bahkan juga mungkin di Pengadilan Agama lainnya.
Seluruh hakim di PA Pelaihari saat ini ternyata bukan hanya sama-sama berasal dari Pengadilan Agama di lingkungan PTA Yogyakarta, melainkan juga ternyata berasal dari universitas yang sama.
Muh. Irfan Husaeni, S.Ag., M.S.I. (C1) yang mulai bertugas di PA Pelaihari pada November 2012, dahulu menempuh pendidikan strata satu di Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang berlanjut ke Konsentrasi Hukum Bisnis Syariah di Magister Studi Islam UII Yogyakarta, dan pernah bertugas di PTA Yogyakarta.
Ita Qonita, S.H.I. (C4) yang mulai bertugas di PA Pelaihari pada Oktober 2013 juga alumni Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, sebagai calon hakim ditempatkan di PA Sleman di 2007.
Rashif Imany, S.H.I., M.S.I. (C5) juga menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga. Sebagai calon hakim ditempatkan di PA Yogyakarta, kemudian baru pada Oktober 2014 dilantik sebagai Hakim di PA Pelaihari.
Di awal 2016 ini tepatnya pada Januari dan Maret berturut-turut dilantik Fattahurridlo Al-Ghany, S.H.I., M.S.I. (C3) dan Yudi Hardeos, S.H.I., M.S.I. (C2) sebagai hakim di PA Pelaihari, yang keduanya juga berasal dari UIN Sunan Kalijaga, juga dari Konsentrasi Hukum Bisnis Syariah di M.S.I. UII Yogyakarta.
Fattahurridlo sebagai calon hakim ditempatkan pada PA Yogyakarta dan sempat diperbantukan di PA Wonosari, sedangkan Yudi Hardeos awal sebagai calon hakim di PA Sleman.
Kaitannya dengan ilmu manajemen, sebuah survey menyatakan bila anggota dalam sebuah tim memiliki latar belakang yang serupa, serta mendapatkan informasi yang sama dari akses yang sama pula, bisa lebih mendukung kelancaran komunikasi, keterkaitan ide, visi, kreativitas, evaluasi dan eksperimen, yang pada akhirnya menghasilkan output yang lebih konstruktif, dinamis, dan berkualitas. Tidak berlebihan bila hal-hal tersebut menjadi salah satu harapan ke depan para hakim sebagai bagian dari keluarga besar PA Pelaihari.
Bicara soal kebetulan, bukan sesuatu yang mustahil suatu saat nanti dengan izin Allah, mereka bisa ditempatkan bersama lagi di lingkungan PTA Yogyakarta alias pulkam.
[Yudi Hardeos]